Kopi Ujung - Warung Kopi Tempat Syuting Filosofi Kopi 2 Makassar
Pengalaman menikmati secangkir kopi enak di langsung dari ahlinya.
Saya masih ingat pengalaman pertama saya ke Kopi Ujung di Makassar, tempat syuting salah satu adegan dalam Filosofi Kopi 2.
Awalnya, saya datang ke sana cuma karena rasa penasaran.
Saya bukan orang yang selalu mencari lokasi syuting film, tapi waktu dengar kalau tempat ini jadi salah satu lokasi syuting film itu, saya langsung tertarik buat mampir.
Ada sensasi berbeda rasanya menikmati kopi di tempat yang punya kaitan sama cerita yang kita tonton di layar lebar.
Begitu sampai, saya langsung disambut suasana khas Makassar yang hangat.
Di tengah hiruk-pikuk jalanan, Kopi Ujung ini terasa seperti oase kecil.
Kafe ini juga punya desain yang klasik, dengan sentuhan kayu yang bikin betah nongkrong lama-lama.
Waktu itu, saya langsung membayangkan gimana para pemain Filosofi Kopi 2—Chicco Jerikho dan Rio Dewanto—mungkin pernah duduk di salah satu sudut, menikmati kopi sambil mendiskusikan cerita.
Sempat terbayang juga, “Oh, ini nih tempatnya!” Kalau kamu nonton filmnya, pasti paham gimana kuatnya karakter Filosofi Kopi dalam menyampaikan filosofi hidup lewat secangkir kopi.
Yang bikin saya makin suka, Kopi Ujung ini gak cuma punya suasana yang nyaman, tapi juga kopinya luar biasa.
Saya nyobain kopi hitam khas Sulawesi, namanya kopi Toraja, dan rasanya bikin saya paham kenapa tempat ini dipilih jadi lokasi syuting.
Kopinya kuat tapi gak terlalu pahit, ada sentuhan aftertaste yang bikin pengen ngambil tegukan lagi dan lagi.
Saya sempat ngobrol sama baristanya, dan ternyata mereka emang serius banget soal kopi.
Mereka cerita kalau setiap cangkir kopi yang disajikan punya ceritanya sendiri, mulai dari cara biji kopi dipilih sampai proses penyeduhan.
Buat saya, kunjungan ke Kopi Ujung ini bukan cuma soal ngopi.
Ada pengalaman yang lebih dalam, sesuatu yang terasa filosofis juga.
Mungkin ini efek dari film Filosofi Kopi 2, tapi saya jadi sadar kalau ada banyak hal yang bisa dipelajari dari proses minum kopi.
Sebuah secangkir kopi ternyata punya cerita panjang sebelum sampai ke tangan kita—mulai dari petani kopi, proses roasting, hingga ke tangan barista yang meraciknya dengan penuh perhatian.
Hal ini juga ngingetin saya soal hidup.
Kadang kita terlalu fokus sama hasil akhirnya, kayak secangkir kopi yang kita nikmati, tapi lupa sama proses panjang yang dilalui di balik itu.
Kita gak sadar kalau ada tangan-tangan yang berperan besar dalam perjalanan hidup kita.
Saya ngerasa, ini pelajaran besar yang saya dapat dari sekedar nongkrong di warung kopi sederhana di Makassar ini.
Cafe ini sangat sering dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Tidak jarang ketika saya sekedar nongkrong di sana, saya menemui orang bukan asal makassar, melainkan dari Jakarta, Jawa, Medan, dan sebagainya. Seakan-akan hanya penikmat kopi yang benar-benar datang ke kopi ujung.
Oh iya, sedikit tips buat yang mau berkunjung ke Kopi Ujung: datang pas sore hari.
Suasananya lebih adem, dan kamu bisa duduk-duduk santai sambil ngeliat aktivitas kota yang mulai sibuk jelang malam.
Mungkin kamu juga bisa ngalamin momen reflektif yang sama seperti saya.
Kadang, hal-hal kecil kayak secangkir kopi bisa membawa kita pada pemahaman yang lebih besar tentang hidup.
Jadi, kalau kamu kebetulan lagi di Makassar atau memang penasaran pengen tahu seperti apa sih vibe tempat yang ada di Filosofi Kopi 2, Kopi Ujung adalah tempat yang pas.
Bukan cuma buat ngopi, tapi juga untuk menikmati cerita di balik secangkir kopi.
comments powered by Disqus